Sabtu, 19 Oktober 2013

Makalah Kekuatan-kekuatan Dalam Persalinan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya kontraksi yang ditandai dengan perubahan progresif pada servik, dan diakhiri dengan kelahiran plasenta (Varney, 2002). Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim. (Depkes RI, 2004). Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain (Rustam, 1998).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Mansjoer, 1999).
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi persalinan, yaitu power, power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Passage (jalan lahir), merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Dan Passanger, merupakan janin dan placenta, terdiri dari janin dengan ukuran dan Moulage, sikap fetus, letak janin, presentasi fetus dan posisi fetus. Dalam makalah ini kita akan membahas tentang salah satu faktor yang mempengaruhi persalinan di atas, yaitu power atau kekuatan, dan juga mengapa terjadi persalinan.
1.2   Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah yang kami buat yaitu :
a.       Mengapa terjadi persalinan?
b.      Apa yang dimaksud dengan power atau kekuatan?
c.       Kekuatan-kekuatan apa saja yang berpengaruh dalam persalinan?


1.3   Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk:
a.       Mengetahui mengapa terjadi persalinan.
b.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan power atau kekuatan
c.       Mengetahui kekuatan-kekuatan apa saja yang berpengaruh dalam persalinan




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Mengapa Terjadi Persalinan?
                Apa yang menyebabkan terjadiya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori – teori yang kompleks, antara lain dikemukakan faktor – faktor humoral, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi.
1.       Teori penurunan hormon
1 sampai 2 minggu sebelum persalinan terjadi penurunan kadar estrogen dan progesteron, progesteron mengakibatkan relaksasi otot-otot rahim, sedangkan estrogen meningkatkan kerentanan otot-otot rahim. Selama kehamilan terjadi keseimbangan antara kadar estrogen dan progesteron tetapi akhir kehamilan terjadi penurunan kadar progesteron sehingga timbul his.
2.       Teori plasenta menjadi tua
Proses penuaan  plasenta  terjadi  secara normal  pada usia  kehamilan 28 minggu, terjadi penimbungan  jaringan ikat  dan penyempitan pembuluh  darah  sehingga  akan merangsang otot  rahim  berkontruksi.
3.       Teori distensi rahim
Rahim  yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan ischemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasented dan timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
4.       Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks teretak ganglion servikale (fleksus Frankenhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus.
5.       Induksi partus (induction of Labour)
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan:
·         Gagang Laminaria: beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus Frakenhausen.
·         Amniotomi:  pemecahan ketuban
·         Oksitosin drips: pemberian oksitosin menurut tetesan per infus. Partus dapat ditimbulkan dengan pemberian oksitoksin drips, menurut tetesan perinfus dan pemberian gagang laminaria ke dalam kanalis sevikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, sehingga timbul kontraksi dan melakukan amniotomi yaitu pemecahan ketuban.

2.2 Pengertian Power (Kekuatan)
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
1.       His (kontraksi otot uterus) : Adalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Pada waktu kontraksi otot – otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantung amneon ke arah segmen bawah rahim dan serviks.
2.       Kontraksi otot-otot dinding perut
3.       Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4.       Ketegangan dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum

2.3   Kekuatan-kekuatan dalam Persalinan
1.       HIS
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.
His dapat terjadi sebagai akibat dari :
1.         Kerja hormon oksitosin
2.         Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi
3.         Rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.

Kontraksi uterus/His yang normal karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna mempunyai sifat-sifat :
·         Kontraksi simetris (Kontraksi simultan simetris di seluruh uterus)
·         Fundus dominan (Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus)
·         Relaksasi(Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi)
·         involuntir : terjadi di luar kehendak
·         intermitten : terjadi secara berkala (berselang-seling)
·         terasa sakit
·         Terkoordinasi
·         kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis

Perubahan-perubahan akibat his :
a)      Pada uterus dan servik
Uterus teraba keras/padat karena kontraksi. Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan intrauterin naik serta menyebabkan serviks menjadi mendatar (effacement) dan terbuka (dilatasi).
b)      Pada ibu
Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim. Juga ada kenaikan nadi dan tekanan darah.
c)       Pada janin
Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter kurang, maka timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat (bradikardi) dan kurang jelas didengar karena adanya iskemia fisiologis.

Dalam melakukan observasi pada ibu – ibu bersalin hal – hal yang harus diperhatikan dari his:
1.       Frekuensi his : Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau persepuluh menit.
2.       Intensitas his : Kekuatan his diukurr dalam mmHg. intensitas dan frekuensi kontraksi uterus bervariasi selama persalinan, semakin meningkat waktu persalinan semakin maju. Telah diketahui bahwa aktifitas uterus bertambah besar jika wanita tersebut berjalan – jalan sewaktu persalinan masih dini.
3.       Durasi atau lama his : Lamanya setiap his berlangsung diukurr dengan detik, misalnya selama 40 detik.
4.       Datangnya his : Apakah datangnya sering, teratur atau tidak.
5.       Interval : Jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang tiap 2 sampe 3 menit
6.       Aktivitas his : Frekuensi x amplitudo diukur dengan unit Montevideo.

Pembagian his:
1.       His pendahuluan : his tidak kuat dan tidak teratur
2.       His pembukaan (Kala I) : menyebabkan pembukaan serviks, semakin kuat, teratur dan sakit
3.       His pengeluaran (His mengedan)(Kala II) : untuk mengeluarkan janin ; sangat kuat, simetris, terkoordinir dan lama ;koordinasi bersama antara kontraksi otot perut, diafragma dan ligament
4.       His pelepasan uri (Kala III) : kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta
5.       His pengiring (Kala IV) : kontraksi lemah, masih sedikit nyeri, terjadi pengecilan rahim dalam beberapa jam atau hari.

His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus, kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu timbul beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan cukup bulan. His palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah pasien sehingga pada waktu persalinan sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi yang jelek, baik fisik maupun mental.

2.       Kontraksi otot dinding perut atau oto-otot rahim
Kontraksi yang lebih kuat akan terjadi ketika usia kehamilan cukup bulan, pada minggu ke 37 hingga 40,  sebagai kontraksi tanda persalinan. Yang dominan di daerah fundus uteri dan semakin berkurang ke arah serviks diikuti dengan meningkatnya jaringan ikat. Setiap kali berkontraksi, serabut otot rahim akan memendek sedikit. Akibatnya, leher rahim tertarik ke atas. Penarikan demi penarikan akan memaksa leher rahim membuka mulutnya semakin lama semakin lebar. Inilah yang disebut dilatasi leher rahim atau lebih dikenal dengan istilah pembukaan. Fase tenang biasanya berlangsung hingga mulut rahim membuka selebar 2-3 jari atau 4-5 cm. Pembukaan 3 jari atau 5 cm berati sudah separuh dari pembukaan sempurna.

3.       Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
Timbul akibat perangsangan fleksus frakenhouser (fleksus ini terletak di sekitar serviks uteri). Terjadi kontraksi pada diafragma, pelvis yang berguna untuk mempercepat pembukaan serviks dan melebarkan bagian bawah vagina pada saat mengejan anus tampak terbuka.
Tenaga Mengejan/Meneran
                Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga yang mendorong anak keluar selain his, terutama disebabkan kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdomen. Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan ketika kita buang air besar tetapi jauh lebih kuat lagi.
Saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu refleks yang menyebabkan ibu menutup glttisnya, mengkontraksikan otot- otot perutnya dan menekan diafragmanya kebawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil, bila pembukaan sudah lengkap dan paling efektif ketika ada his. Tanpa tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir, misalnya pada penderita yang lumpuh otot- otot perutnya, persalinan harus dibantu dengan forcep. Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari dinding rahim.

4.       Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
Ligamentum rotundum (Ligamentum uteri) adalah jaringan otot yang pada saat hamil mengalami hipertropi dan hiperflasi. Fungsinya adalah untuk menahan uterus agar tetap berada dalam posisi antefleksi.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
a.       Yang menyebabkan terjadiya persalinan yaitu:
·         Teori penurunan hormon
·         Teori plasenta menjadi tua
·         Teori distensi rahim
·         Teori iritasi mekanik
·         Induksi partus (induction of Labour)
b.      Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
·         His (kontraksi otot uterus)
·         Kontraksi otot-otot dinding perut
·         Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
·         Ketegangan dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum

3.2 Saran
                Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca tentang keperawatan maternitas.





DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan Edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo (YBP-SP).
Rasman. 2010. Persalinan. (Online). http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/ 2063232-persalinan/#ixzz27Q5M4p53. diakses pada tanggal 24 September 2012.
Wikimedya. 2008. Sebab-sebab yang Menimbulkan Persalinan. (Online). http://wikimedya.blogspot.com/2010/01/sebab-sebab-yang-menimbulkan-persalinan.html. diakses pada tanggal 24 Sepetember 2012.
UMM. 2011. Proses Persalinan Normal. (Online). http://chalza24.student.umm.ac.id/ 2011/09/23/proses-persalinan-normal/.diakses pada tanggal 24 Sepetember 2012.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar