BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan
adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu. Proses yang fisiologis pada umumnya dimulai dengan adanya
kontraksi yang ditandai dengan perubahan progresif pada servik, dan diakhiri
dengan kelahiran plasenta (Varney, 2002). Persalinan adalah proses dimana bayi,
plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim. (Depkes RI, 2004). Persalinan
adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia
luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain (Rustam, 1998).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Mansjoer, 1999).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Mansjoer, 1999).
Ada beberapa faktor penting yang
mempengaruhi persalinan, yaitu power,
power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang
terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Passage
(jalan lahir), merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin
terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Dan Passanger,
merupakan janin dan placenta, terdiri dari janin
dengan ukuran dan Moulage, sikap fetus, letak
janin, presentasi fetus dan posisi fetus. Dalam makalah ini kita
akan membahas tentang salah satu faktor yang mempengaruhi persalinan di atas,
yaitu power atau kekuatan, dan juga mengapa terjadi persalinan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah yang kami buat yaitu :
a.
Mengapa
terjadi persalinan?
b.
Apa
yang dimaksud dengan power atau kekuatan?
c.
Kekuatan-kekuatan
apa saja yang berpengaruh dalam persalinan?
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk:
a.
Mengetahui
mengapa terjadi persalinan.
b.
Mengetahui
apa yang dimaksud dengan power atau kekuatan
c.
Mengetahui
kekuatan-kekuatan apa saja yang berpengaruh dalam persalinan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengapa Terjadi Persalinan?
Apa yang menyebabkan terjadiya
persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori – teori
yang kompleks, antara lain dikemukakan faktor – faktor humoral, struktur rahim,
sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi.
1.
Teori
penurunan hormon
1 sampai 2 minggu sebelum persalinan terjadi penurunan kadar estrogen
dan progesteron, progesteron mengakibatkan relaksasi otot-otot rahim, sedangkan
estrogen meningkatkan kerentanan otot-otot rahim. Selama kehamilan terjadi
keseimbangan antara kadar estrogen dan progesteron tetapi akhir kehamilan
terjadi penurunan kadar progesteron sehingga timbul his.
2.
Teori
plasenta menjadi tua
Proses penuaan plasenta terjadi secara normal pada
usia kehamilan 28 minggu, terjadi penimbungan jaringan ikat
dan penyempitan pembuluh darah sehingga akan merangsang
otot rahim berkontruksi.
3.
Teori
distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan
ischemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasented dan timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
4.
Teori
iritasi mekanik
Di belakang serviks teretak
ganglion servikale (fleksus Frankenhauser). Bila ganglion ini digeser dan
ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus.
5.
Induksi
partus (induction of Labour)
Partus dapat pula ditimbulkan
dengan jalan:
·
Gagang
Laminaria: beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan
merangsang pleksus Frakenhausen.
·
Amniotomi:
pemecahan ketuban
·
Oksitosin
drips: pemberian oksitosin menurut tetesan per infus. Partus dapat ditimbulkan dengan pemberian
oksitoksin drips, menurut tetesan perinfus dan pemberian gagang laminaria ke
dalam kanalis sevikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
sehingga timbul kontraksi dan melakukan amniotomi yaitu pemecahan ketuban.
2.2 Pengertian Power (Kekuatan)
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer
atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi
otot-otot rahim. Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
1. His (kontraksi otot uterus) : Adalah
kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja dengan baik dan
sempurna. Pada waktu kontraksi otot – otot rahim menguncup sehingga menjadi
tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin
dan kantung amneon ke arah segmen bawah rahim dan serviks.
2.
Kontraksi
otot-otot dinding perut
3.
Kontraksi
diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4. Ketegangan dan ligmentous action
terutama ligamentum rotundum
2.3 Kekuatan-kekuatan
dalam Persalinan
1.
HIS
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos
dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii
memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang
terdapat di dinding uterus daerah tersebut.
His dapat terjadi sebagai akibat dari :
1.
Kerja
hormon oksitosin
2.
Regangan
dinding uterus oleh isi konsepsi
3.
Rangsangan
terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.
Kontraksi uterus/His yang
normal karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna mempunyai
sifat-sifat :
·
Kontraksi
simetris (Kontraksi simultan simetris di seluruh uterus)
·
Fundus
dominan (Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus)
·
Relaksasi(Terdapat
periode relaksasi di antara dua periode kontraksi)
·
involuntir
: terjadi di luar kehendak
·
intermitten
: terjadi secara berkala (berselang-seling)
·
terasa
sakit
·
Terkoordinasi
·
kadang
dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis
Perubahan-perubahan
akibat his :
a) Pada uterus dan servik
Uterus teraba keras/padat karena
kontraksi. Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan intrauterin naik serta
menyebabkan serviks menjadi mendatar (effacement) dan terbuka (dilatasi).
b)
Pada
ibu
Rasa nyeri karena iskemia rahim dan
kontraksi rahim. Juga ada kenaikan nadi dan tekanan darah.
c)
Pada
janin
Pertukaran oksigen pada sirkulasi
utero-plasenter kurang, maka timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin
melambat (bradikardi) dan kurang jelas didengar karena adanya iskemia
fisiologis.
Dalam melakukan observasi
pada ibu – ibu bersalin hal – hal yang harus diperhatikan dari his:
1.
Frekuensi
his : Jumlah his dalam waktu tertentu biasanya permenit atau persepuluh menit.
2.
Intensitas
his : Kekuatan his diukurr dalam mmHg. intensitas dan frekuensi kontraksi
uterus bervariasi selama persalinan, semakin meningkat waktu persalinan semakin
maju. Telah diketahui bahwa aktifitas uterus bertambah besar jika wanita
tersebut berjalan – jalan sewaktu persalinan masih dini.
3.
Durasi
atau lama his : Lamanya setiap his berlangsung diukurr dengan detik, misalnya
selama 40 detik.
4.
Datangnya
his : Apakah datangnya sering, teratur atau tidak.
5.
Interval
: Jarak antara his satu dengan his berikutnya, misalnya his datang tiap 2 sampe
3 menit
6.
Aktivitas
his : Frekuensi x amplitudo diukur dengan unit Montevideo.
Pembagian
his:
1.
His
pendahuluan : his tidak kuat dan tidak teratur
2.
His
pembukaan (Kala I) : menyebabkan pembukaan serviks,
semakin kuat, teratur dan sakit
3.
His
pengeluaran (His mengedan)(Kala II) : untuk
mengeluarkan janin ; sangat kuat, simetris, terkoordinir dan lama ;koordinasi
bersama antara kontraksi otot perut, diafragma dan ligament
4.
His
pelepasan uri (Kala III) : kontraksi sedang untuk
melepaskan dan melahirkan plasenta
5.
His
pengiring (Kala IV) : kontraksi lemah, masih sedikit
nyeri, terjadi pengecilan rahim dalam beberapa jam atau hari.
His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus,
kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu timbul
beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan cukup bulan. His palsu dapat
merugikan yaitu dengan membuat lelah pasien sehingga pada waktu persalinan
sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi yang jelek, baik fisik maupun
mental.
2. Kontraksi otot dinding perut atau oto-otot rahim
Kontraksi yang lebih kuat akan terjadi ketika usia kehamilan cukup
bulan, pada minggu ke 37 hingga 40, sebagai kontraksi tanda persalinan. Yang dominan
di daerah fundus uteri dan semakin berkurang ke arah serviks diikuti dengan
meningkatnya jaringan ikat. Setiap kali berkontraksi, serabut otot rahim akan memendek sedikit.
Akibatnya, leher rahim tertarik ke atas. Penarikan demi penarikan akan memaksa
leher rahim membuka mulutnya semakin lama semakin lebar. Inilah yang disebut
dilatasi leher rahim atau lebih dikenal dengan istilah pembukaan. Fase tenang
biasanya berlangsung hingga mulut rahim membuka selebar 2-3 jari atau 4-5 cm.
Pembukaan 3 jari atau 5 cm berati sudah separuh dari pembukaan sempurna.
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan
mengejan.
Timbul akibat
perangsangan fleksus frakenhouser (fleksus ini terletak di sekitar serviks
uteri). Terjadi kontraksi pada diafragma, pelvis yang berguna untuk mempercepat
pembukaan serviks dan melebarkan bagian bawah vagina pada saat mengejan anus
tampak terbuka.
Tenaga Mengejan/Meneran
Setelah
pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga yang mendorong anak keluar
selain his, terutama disebabkan kontraksi otot-otot dinding perut yang
mengakibatkan peninggian tekanan intra abdomen. Tenaga ini serupa dengan tenaga
mengejan ketika kita buang air besar tetapi jauh lebih kuat lagi.
Saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu
refleks yang menyebabkan ibu menutup glttisnya, mengkontraksikan otot- otot
perutnya dan menekan diafragmanya kebawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat
berhasil, bila pembukaan sudah lengkap dan paling efektif ketika ada his. Tanpa
tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir, misalnya pada penderita yang lumpuh
otot- otot perutnya, persalinan harus dibantu dengan forcep. Tenaga mengejan
ini juga melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari dinding rahim.
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
Ligamentum rotundum (Ligamentum
uteri) adalah jaringan otot yang pada saat hamil mengalami hipertropi dan
hiperflasi. Fungsinya
adalah untuk menahan uterus agar tetap berada dalam posisi antefleksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa :
a.
Yang
menyebabkan terjadiya persalinan yaitu:
·
Teori
penurunan hormon
·
Teori
plasenta menjadi tua
·
Teori
distensi rahim
·
Teori
iritasi mekanik
·
Induksi
partus (induction of Labour)
b.
Power
merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya
kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Kekuatan yang mendorong janin keluar (power)
terdiri dari :
·
His
(kontraksi otot uterus)
·
Kontraksi
otot-otot dinding perut
·
Kontraksi
diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
·
Ketegangan
dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum
3.2
Saran
Diharapkan
makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca tentang keperawatan maternitas.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis
Obstetri Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Wiknjosastro,
Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan Edisi ketiga.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo (YBP-SP).
Rasman. 2010. Persalinan. (Online). http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/ 2063232-persalinan/#ixzz27Q5M4p53.
diakses pada tanggal 24 September 2012.
Wikimedya. 2008. Sebab-sebab
yang Menimbulkan Persalinan. (Online). http://wikimedya.blogspot.com/2010/01/sebab-sebab-yang-menimbulkan-persalinan.html.
diakses pada tanggal 24 Sepetember 2012.
UMM. 2011. Proses Persalinan Normal. (Online).
http://chalza24.student.umm.ac.id/ 2011/09/23/proses-persalinan-normal/.diakses pada tanggal
24 Sepetember 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar